CewekBanget.ID - Untuk menjaga tubuh agar senantiasa tetap sehat, kita memang dianjurkan untuk rutin makan buah dan sayuran tiap hari.
Namun enggak bisa dipungkiri, enggak sedikit dari kita yang mengalami kesulitan untuk mengonsumsi sayur dan memilih mengonsumsi makanan yang kurang sehat.
Mungkin makanan yang mengandung micin, makanan yang digoreng, atau makanan pedas terasa lebih lezat di lidah, namun kalau enggak diimbangi dengan makan sayur dan buah ini bisa jadi bumerang buat tubuh kita!
Pengin tahu hal buruk apa aja yang bisa terjadi pada tubuh kalau kita jarang mengonsumsi sayur?
Langsung kepoin penjelasannya di bawah ini seperti yang dilansir dari The Healthy melalui Nova.ID!
Baca Juga: Sehat Sih, Tapi 4 Sayur Ini Bisa Jadi Racun Kalau Salah Mengolahnya!
1. Meningkatkan risiko kanker
Menurut American Institute for Cancer Research (AICR), pola makan yang dipenuhi dengan makanan nabati dapat membantu menurunkan risiko kanker.
"Antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, dan karotenoid dapat mengurangi risiko kanker dengan melindungi sel sehat dari radikal bebas," kata Laura Moore, RD, ahli diet yang terdaftar di University of Texas Health Science Center di Houston School of Public Health.
"Karotenoid (pigmen termasuk beta-karoten, yang dapat ditemukan dalam bayam, sayuran berdaun gelap lainnya, buah oranye tua, ubi jalar, labu, dan wortel) dapat melindungi kita dari kerusakan sel dan telah dikaitkan dengan tingkat kanker yang lebih rendah," sambungnya.
2. Menyebabkan masalah pencernaan
Tanpa buah dan sayuran, kita lebih rentan terhadap penyakit pencernaan seperti sembelit, wasir, dan divertikulosis.
"Buah dan sayuran mengandung selulosa, yang meningkatkan berat feses, memudahkan pengeluaran, dan mengurangi waktu transit," jelas Moore.
Selain itu, buah dan sayur mengandung serat yang menurut Moore bisa membantu meringankan atau mencegah sembelit, menstimulasi otot-otot saluran gastrointestinal sehingga bisa mempertahankan kekuatannya dan menahan tonjolan keluar ke dalam kantong yang disebut divertikula.
Selain itu dapat mengurangi tekanan pada usus bagian bawah, yang pada akhirnya mencegah wasir.
Sebuah studi dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa pola makan tinggi serat, yang disediakan buah-buahan dan sayuran, mengurangi risiko divertikulitis.
3. Berat badan makin bertambah
Peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan bahwa semakin banyak buah dan sayuran yang kita makan, semakin sedikit berat badan kita, kecuali sayuran bertemung bertepung (kentang, kacang polong, dan jagung).
"Seringkali diet yang mengandung makanan dengan kepadatan energi yang tinggi menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan," kata Moore.
"Buah dan sayur rendah kalori dan rendah kepadatan energinya.
Baca Juga: Sembuh Cepat, Ini 5 Jus Buah dan Sayur Terbaik Buat Diminum saat Sakit
Oleh karena itu, seseorang dapat makan lebih banyak dan merasa lebih puas dengan lebih sedikit kalori."
4. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Karena bisa menurunkan tekanan darah, makan banyak buah dan sayuran juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Sebuah studi jangka panjang berskala besar yang diterbitkan dalam British Medical Journal menunjukkan bahwa orang menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 4 persen untuk setiap porsi buah dan sayuran yang mereka makan.
5. Memicu depresi
Sebuah penelitian besar menemukan bahwa orang yang makan lebih banyak buah dan sayur cenderung menurunkan risiko terkena depresi.
Belum diketahui secara pasti mengapa buah dan sayuran memiliki efek perlindungan ini pada kesehatan mental, tetapi Moore mengatakan kekurangan nutrisi seperti asam pantotenat dan vitamin B6 mungkin bisa menjadi penyebab depresi pada mereka yang enggAak cukup mengonsumsinya.
6. Tekanan darah meningkat
Makan makanan yang tinggi natrium namun enggak mendapatkan cukup buah dan sayuran pasti akan meningkatkan tekanan darah.
“Mengikuti diet tinggi buah dan sayuran, kaya nutrisi seperti kalium, kalsium, magnesium, dan rendah sodium, bisa membantu mengurangi sodium dalam makanan, sehingga menurunkan tekanan darah,” kata Moore.
7. Meningkatkan risiko diabetes
"Kelebihan berat badan adalah faktor risiko terpenting untuk diabetes mellitus tipe 2, penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi sayuran dan buah secara tidak langsung dapat mengurangi kejadian itu," kata Moore.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes Investigation menemukan bahwa makan lebih banyak produk, terutama sayuran berdaun hijau, beri, serta sayuran kuning dan silangan dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih rendah.
Selain itu, jika kita sudah menderita diabetes, Moore mengatakan kalau kita enggak makan buah dan sayuran dapat memperburuk keadaannya!
Dengan sayuran rendah karbohidrat seperti sayuran berdaun gelap, brokoli, kembang kol, tomat, terong, dan buah-buahan utuh dapat membantu mengatur kadar glukosa.
(*)
Baca Juga: Biar Enggak Kena Kanker Payudara, Rajin Makan 8 Sayur dan Buah Ini!
Source | : | Nova.ID |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR