Sebagai cewek yang bertubuh curvy atau gemuk, ya pokoknya enggak langsing, deh, saya sering banget ditanya "Kapan mau kurus?", "Kok tambah bulet aja?", "Kok kamu enggak kurus-kurus sih?" dan lain sebagainya.
Mulai dari yang cuma iseng basa-basi, beneran ingin nyindir, atau mungkin emang serius nanya ingin tahu.
Tapi yang pasti, apa pun alasannya, pertanyaan itu sering kali bikin saya, atau mungkin cewek berbadan enggak langsing lainnya merasa yaah, kesel lah.
Meski biasanya ditanggepin dengan ketawa atau senyam-senyum doang, aslinya sih, pasti ada aja rasa kesal atau jadi kepikiran, yang akhirnya menimbulkan rasa insecure lalu jadi enggak PD mempertanyakan diri sendiri.
Walau pun sekarang, saya sudah jauh lebih cuek soal ini, dibandingkan dulu ketika remaja, yang memang gampang banget jadi insecure gara-gara pendapat atau kata-kata orang.
(Baca juga: 7 inspirasi memakai celana kulot buat cewek gemuk)
Selanjutnya, muncul pertanyaan, "Kenapa sih cewek 'harus' selalu kurus atau langsing bair dianggap normal atau ideal?".
Pertanyaan yang mungkin akan mendatangkan banyak jawaban yang berbeda. Mulai dari yang mendukung seperti “Iyalah, biar enak dilihat” atau yang bertentangan seperti “Kata siapa? Enggak kok!”.
Terlepas dari jawabannya apa, kita enggak bisa memungkiri bahwa sering kali ada tuntutan tersendiri bagi cewek untuk punya tubuh yang kurus (maksudnya ideal, enggak gemuk tapi juga enggak terlalu kurus, atau sering disebut langsing).
Yang menurut saya, jauh lebih keras kalau dibandingkan terhadap cowok. Bahkan, diri saya sendiri pun sebenarnya seringkali memunculkan tuntutan itu dan menganggapnya sebagai sesuatu yang memang harus dipenuhi.
(Baca juga: 6 online shop baju khusus cewek gemuk)
Cewekbanget.Id sendiri sempat mengadakan survei terhadap 255 cewek berusia 12-18 tahun di Jabodetabek tentang bagaimana mereka melihat tubuh mereka dan tubuh orang lain di media sosial. Ini dia hasilnya:
69% mengaku kadang mengkritik atau merasa kurang pede dengan tubuh sendiri. Khususnya kalau lagi foto bareng teman-teman, karena merasa fisik teman-teman lebih kece.
Ketika melihat cewek dengan tubuh enggak ideal posting foto di medsos memakai pakaian seksi, 75% cuek saja, enggak komen tapi merasa enggak suka.
20% enggak berkomentar tapi langsung bergosip sama teman. 5% lainnya langsung komentar mengungkapkan rasa enggak suka.
Seperti apakah bentuk tubuh ideal itu?
42% menjawab tubuh yang proporsional dan atletis, enggak gemuk tapi enggak terlalu kurus.
22% bilang terserah, yang penting sehat dan orangnya merasa nyaman.
19% menjawab tubuh ideal itu kurus seperti model.
17% bilang tubuh ideal itu agak berisi di bagian-bagian tertentu, seperti dada, pinggul dan bokong.
57% responden mengaku lebih enggak suka melihat cewek yang terlalu kurus, sementara 39% responden mengaku lebih enggak suka melihat cewek yang kelebihan berat badan.
(Baca juga: contek 8 gaya kasual memakai jaket untuk cewek gemuk)
Jadi memang hampir semua cewek atau bahkan cowok di dunia menganggap kalau cewek yang ideal atau normal itu adalah cewek yang bertubuh langsing, dan stigma itu sulit banget dihilangkan.
Meski pun tentu saja, banyak cewek yang bertubuh curvy atau gemuk atau bahkan yang sangat kurus (skinny), sudah enggak mau ambil pusing lagi tentang tuntutan itu. But still, it always there.
Lihat aja 10 iklan di bawah ini yang melakukan body shaming dengan mengharuskan cewek mempunyai tubuh yang langsing dan sempurna. Kalau saya sih lumayan kesal lihatnya. Kamu?
(Baca juga: rekomendasi memakai rok untuk cewek gemuk dari blogger Renee Tan)
Stigma Tentang Body Image
Dari hasil itu, kita bisa lihat ada stigma di masyarakat dunia, kalau cewek yang berbadan kurus atau ideal itu lebih cantik dan lebih menarik.
Media pun berperan besar dalam menumbuhkan stigma ini, karena mereka selalu memotret bahwa cewek yang cantik dan menarik adalah cewek yang bertubuh langsing, dengan perut rata, paha dan kaki jenjang.
Dan ini sudah terjadi selama puluhan bahkan ratusan tahun. Coba aja cek berbagai perubahan bentuk tubuh ideal bagi cewek dari masa ke masa ini.
Meski tubuh berisi sempat jadi ideal tapi semuanya masih bisa dibilang kurus. Apa yag dipotret media ini pun secara enggak sadar jadi sebuah konsep tentang bentuk tubuh atau body image yang ideal bagi hampir semua orang. Termasuk bagi saya.
(Baca juga: 5 seleb Kpop yang sering dibully karena dianggap gemuk)
Saya sendiri mempunyai tinggi badan 159 cm dan berat badan 67- 65 kg, suka naik turun. Tapi ya segitu doang enggak banyak turunnya.
Jelas dong bukan tubuh yang langsing atau ideal. Lalu, apakah saya ingin kurus? Ya, tentu aja.
Bohong kalau saya bilang saya enggak pernah merasa insecure atau khawatir dengan berat badan dan bentuk tubuh saya. Apalagi saya mulai gemuk waktu remaja, seperti yang sudah saya bilang sebelumnya.
Masa di mana kita lagi puber, sering merasa insecure dan mikirin banget semua pendapat orang tentang kita.
Kalau menurut psikolog Verauli, masa remaja ini, adalah masa di mana kita mengalami yang namanya distorsi kognitif (cara berpikir yang berlebihan atau enggak masuk akal) yang memicu munculnya egosentris hingga memicu munculnya personal fable.
Jadinya merasa kalau kita selalu ada di bawah sorotan dan bahwa semua orang selalu memerhatikan segala sesuatu tentang kita, temasuk tentang perubahan fisik.
Tentunya saya sempat merasa enggak PD, kesal sendiri karena susah cari baju dan merasa iri dengan teman-teman cewek lainnya yang tubuhnya lebih kurus atau ideal.
Soalnya mereka bisa dapat dan pakai baju apa aja yang mereka mau dan enggak usah pusing mikirin takut kesempitan atau kelihatan gemuk.
Diejek pun pasti pernah, walaupun konteksnya bercanda. Syukur belum pernah mengalami yang benar-benar di-bully atau dihina hingga sakit hati dan stres.
(Baca juga: cara mix and match kaos buat cewek gemuk)
Mungkin karena, saya dikelilingi oleh teman dan orang-orang yang enggak terlalu ambil pusing dengan bentuk tubuh atau berat badan.
Atau mungkin karena waktu saya masih remaja, medsos, yang sekarang jadi wadah bagi orang-orang untuk melakukan body shaming, belumlah semaju sekarang.
Paling bercandaan teman-teman yang mangging ‘si gendut’ atau kadang para orang tua yang suka bilang “Duh anak perawan kok badannya gini, kayak ibu-ibu.” Itu udah pasti bikin bete banget sih.
Tapi ya, saya enggak pernah terlalu ngambil pusing soal itu. Apalagi seiring berjalanannya waktu, alias semakin kita dewasa, orang-orang di sekitar kita pasti bersikap lebih dewasa, kok.
Masalah tubuh gemuk atau lainnya udah enggak jadi poin yang disorot untuk jadi bahan ejekan. Jauh lebih baik dari masa remaja.
Jadi kalau ada di antara kamu yang gemuk juga, bertahanlah dan santai aja. Jangan bikin hal itu jadi sumber stres.
(Baca juga: 6 outer yang cocok dipakai cewek gemuk agar makin kece)
Yang Penting Nyaman
Saya enggak akan bilang “Jangan diet! Ngapain sih?!” Enggak. Karena saya pun pernah mencoba beberapa kali metode diet. Sempat turun tapi akhirnya kembali ke ‘berat badan tetap’ saya.
Bahkan sampai sekarang pun kalau ngerasa lagi gemuk banget, udah merasa serba berat dan enggak nyaman, biasanya saya sadar diri mengurangi makan atau mulai olahraga.
Maklum saya ini orangnya malas. Malas untuk diet, malas olahraga dan suka banget makan (dan masak). Buat saya salah satu cara buat bahagia menikmati hidup adalah menikmati makanan enak. He-he-he.
Makanya saya enggak terlalu terobesi dengan tubuh kurus dan mulai makin bisa menerima bentuk tubuh saya.
Meski pun memang masih ada keinginan terpendam untuk bisa menurunkan berat badan agar sesuai dengan tinggi badan.
Kadang saya pun suka kesal kalau ada teman cewek yang mengeluh gemuk padahal dia enggak gemuk atau kalau ada teman cewek yang makannya banyak sama kayak saya tapi tubuhnya enggak gemuk-gemuk.
Yah, belajar memaklumi aja kalau metabolisme orang emang beda-beda.
(Baca juga: inspirasi memakai rok untuk ke kampus buat cewek gemuk)
Tapi itu buat saya, mungkin beda bagi orang lain. Tapi menurut saya sih, terlepas dari bagaimana pun fisik kita, kita harus tetap menikmati hidup dan hargai tubuh kita.
Tentunya tetap perlu usaha untuk membuat kita merasa nyaman dengan tubuh sendiri. Kalau kita merasa enggak nyaman, ya usaha!
Diet atau atur porsi makan yang sehat dan seimbang, lalu olahraga teratur agar bisa mendapat berat badan yang ideal.
Ideal yah, bukan kurus berlebihan. Tubuh sehat, yang sesuai dengan tinggi badan kita aja.
Tapi, harus selalu kita ingat, bahwa enggak semua cewek bisa mendapatkan tubuh langsing semampai kayak seleb atau model-model.
Ada cewek yang dilahirkan dengan struktur atau bentuk tubuh yang memang besar. Demi Lovato misalnya, yang pada dasarnya punya bentuk tubuh yang besar tapi dia menerima dan mencintai itu.
Agar bisa merasa lebih nyaman dan bahagia dengan tubuhnya, Demi pun mengatur pola makan yang sehat dan berolahraga dengan keras.
(Baca juga: 7 fashion item untuk si gemuk supaya nyaman dan stylish)
Enggak Hanya Fokus Pada Bentuk Tubuh
Kalau kamu malas seperti saya, alias kurang usaha, ya udah terima aja kenyataannya. Jangan jadi terus-terusan mengeluh atau stres tapi enggak usaha.
Belajar juga buat bisa menertawakan diri sendiri dan enggak terlalu mengambil pusing segala sesuatunya.
Misalnya kalau ada orang yang bilang “Ih kamu gemukan deh” atau “Kok gemuk banget sih…”. Bilang aja “Iya nih, lagi males olahraga,” atau “kayaknya dari dulu juga udah gemuk deh.” Terus senyum-senyum ketawa, deh.
Meskipun mungkin agak bete, tapi ya udahlah, selama mereka enggak menghina berlebihan, lupain aja.
Bentuk tubuh bukan satu-satunya hal yang harus kita pikirin di dunia ini. Banyak hal yang lebih penting dan lebih seru untuk kita pikirkan dan kembangkan dari diri kita.
Kita masih bisa kok mengakali tubuh yang gemuk dengan trik berpakaian yang pas. Lalu belajar tentang body positivity kayaknya oke juga.
Body positivity ini adalah gerakan yang dilakukan oleh para kaum feminis agara cewek mau lebih menerima, menghargai dan mencintai tubuh mereka bagaimana pun bentuknya, agar bisa hidup lebih sehat, produktif dan bahagia.
Untuk bisa memiliki body positivity ini, menurut Verauli, kita perlu perluas persepsi kita tentang bentuk tubuh yang ideal itu.
(Baca juga: banyak yang bilang cewek gemuk susah dapat pacar, apa benar?)
Jangan hanya melihat cewek-cewek, khususnya seleb dan model yang tubuhnya kurus semampai. Lihat juga sosok cewek keren lainnya yang bisa kita jadikan idola, tanpa melihat fisik mereka, atau lebih pada bakat dan kemampuan mereka.
Soalnya mengganggu atau enggaknya bentuk tubuh atau fisik kita itu tergantung pada ideal self yang kita miliki. Alias bayangan sosok diri yang menurut kita ideal dalam artian keren atau sempurna sehingga kita harus jadi seperti itu.
Ideal self ini tergantung dari gambaran seperti apa yang sering kita lihat, baca atau tonton.
Toh pada kenyataannya seleb cewek dengan badan yang menurut saya sudah sangat ideal macam Selena Gomez dan Gigi Hadid aja masih sering kena body shaming karena dianggap gemuk. Gila kan?
Kadang orang-orang jadi terlalu terobsesi dengan bentuk tubuh kurus hingga enggak masuk akal. Mereka enggak bisa menerima kalau ada orang yang gemuk tapi bahagia dengan tubuh mereka.
Sedangkan mereka (haters) selalu merasa enggak bahagia dengan tubuhnya sendiri. Enggak hanya seleb luar, seleb lokal, bahkan para seleb medsos di Indonesia pun banyak yang kena body shaming.
Belum lama ini, selebgram dan beauty vlogger Indonesia, Sarah Ayu juga mulai berani menyuarakan diri bahwa dia belajar makin menerima dan mencintai tubuh dia yang curvy.
Karena toh, itu enggak dosa dan enggak salah, kan. Selain sarah, masih ada selebgram lainnya yang mengajak kita buat mencintai dan menerima tubuh kita. Siapa aja? Cek di sini.
Postingan Sarah Ayu di Instagram tentang #bodypositivity. Keren!
Jadi, apa pun bentuk tubuh kita, kurus, tinggi, langsing, pendek, kecil, gemuk atau curvy, yang penting kita merasa bahagia dan nyaman dengan tubuh kita.
Kalau enggak merasa nyaman dan bahagia, ya usaha agar merasa nyaman. Tapi sekali lagi, bentuk tubuh apa pun itu, enggak ada yang salah, dan enggak ada yang layak menerima hinaan seperti apa pun itu.
Jadi mari kita belajar untuk mencintai tubuh kita dan menghargai tubuh orang lain agar enggak melakukan body shaming. Setuju?
“Semua bentuk tubuh itu cantik.
Ini tentang mencintai apa yang kamu punya dan membuatnya jadi keren.
Ini adalah persoalan mental.
Belum lama ini aku berpikir ‘Aku merasa percaya diri sekarang dan aku terlihat oke’
itu karena aku sudah mulai sering mengucapkan kata-kata itu dengan lebih keras dan pede.
Jadi sekarang, saat aku melihat foto diriku, aku akan bilang
‘Oh Tuhan, kenapa aku harus membenci diriku sendiri? Aku terlihat keren di foto itu!”
-Meghan Trainor-
Biar bisa makin merasa nyaman dan bahagia dengan bentuk tubuh kita, coba deh baca 12 Quotes Inspiratif Body Image dari Seleb Cewek Keren.
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR