Jonghyun 'SHINee' meninggal akibat bunuh diri pada Senin, 18 Desember 2017 lalu. Di surat terakhirnya, dia menceritakan tentang depresi dan rasa enggak berdaya yang dia alami. Jonghyun juga bercerita tentang respon teman-teman dan orang terdekatnya ketika dia curhat tentang depresinya.
Sayangnya, enggak semua respon yang dia dapatkan baik. Respon-respon negatif yang dia terima membuatnya makin merasa tertekan.
Saat ini Shawol (fans SHINee) banyak yang mengutarakan kesedihan yang amat dalam terhadap kematian Jonghyun. Enggak sedikit dari mereka yang pengin melakukan hal yang sama seperti Jonghyun. Kita bisa mencegah pikiran orang yang pengin bunuh diri dengan kata-kata yang tepat.
Ketika ada teman, keluarga, atau orang terdekat yang mengatakan, “Aku pengin bunuh diri.” Perasaan kita pasti campur aduk, antar kaget, bingung, juga panik.
Namun, sebelum merespon mereka, pikirkan dulu baik-baik apa yang akan kita ucapkan.
Sebab respon kita bisa menentukan keputusan mereka berikutnya, apakah mereka akan benar-benar melakukannya atau mengizinkan kita untuk menemaninya mencegah hal itu terjadi.
Selalu ingat untuk enggak menganggap remeh teman atau kerabat yang mengutarakan keinginan mereka untuk bunuh diri.
Menurut Stacey Freedenthal, PhD, LCSW, psychotherapist, konsultan, dan profesor di Universitas Denver, ini 8 hal yang enggak boleh kita katakan pada orang yang punya pikiran untuk bunuh diri.
(Baca juga: Surat Terakhir Jonghyun 'SHINee' dan 3 Hal yang Bisa Kita Pelajari dari Kejadian Ini)
“Kok bisa sih kamu mikir mau bunuh diri? Hidupmu kayaknya baik-baik aja.”
Kita enggak tahu apa yang sebenarnya terjadi di hidup mereka. Bisa saja di luar mereka tampak bahagia dan baik-baik saja.
Kalimat seperti itu hanya akan membuat mereka merasa di-judge. Kita harus bisa berusaha mengerti keadaan mereka.
Minta mereka pelan-pelan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
“Aku bakal sedih kalau kamu bunuh diri. Kok kamu bisa sih bikin aku sedih kayak gitu?”
Mereka sudah merasa terpuruk akibat masalah yang dihadapi. Kita malah akan membuat mereka merasa makin bersalah dengan mengatakan hal seperti itu.
“Bunuh diri tuh egois.”
Kalimat singkat ini juga bikin mereka merasa bersalah. Mereka yang punya pikiran untuk bunuh diri memiliki kepercayaan diri yang rendah, mereka merasa dirinya adalah beban untuk keluarga dan teman-temannya.
Sehingga menurut mereka, bunuh diri adalah solusi untuk membebaskan keluarga dan teman. Membuat mereka berpikir bahwa bunuh diri adalah tindakan egois hanya akan meyakinkan bahwa mereka memang pribadi yang merepotkan dan enggak berguna.
(Baca juga: Jangan Menyepelekan Bunuh Diri, Ini 7 Hal yang Sebenarnya Ada di Pikiran Korban)
“Bunuh diri adalah tindakan pengecut.”
Kalimat ini akan membuat mereka malu dan semakin menurunkan kepercayaan diri. Mereka membutuhkan bantuan kita, bukan cemoohan.
“Ah kamu bercanda aja, enggak mungkin kamu benar-benar mau mati.”
Mengatakan hal ini menandakan kalau kita meremehkan atau menganggap sepele keinginannya untuk bunuh diri.
Bagaimana kalau mereka benar-benar akan mengakhiri nyawanya? Apakah bijak jika kita menyepelekan pikiran bunuh dirinya?
(Baca juga: Kita Harus Tahu, 5 Tips Mencegah Pelecehan Seksual di Angkutan Umum Online Menurut Hannah Al Rashid)
“Hidupmu tuh masih panjang, sayang banget kalau bunuh diri.”
Mungkin kita menganggap hal ini akan menjadi pengingat terhadap hal-hal baik yang mereka miliki. Namun, bagi banyak orang yang memiliki pikiran bunuh diri, mereka merasa sendirian dan enggak berharga di dunia yang luas ini.
Kalimat tersebut bakal membuat mereka berpikir kalau kita enggak berusaha mengerti situasi yang sedang mereka alami.
“Masih ada orang yang lebih sengsara dan menderita dari kamu.”
Hal itu enggak salah, namun pernyataan tersebut enggak akan membuat mereka merasa lebih baik. Mereka akan merasa malu jika kita mengatakan hal itu.
Kita enggak tahu apa yang mereka rasakan dan alami. Bisa saja mereka menanggung sebuah beban yang sudah enggak lagi sanggung ditanggung.
Atau sedang menghadapi suatu masalah yang sangat berat, sehingga berpikir kalau mengakhir nyawa adalah satu-satunya solusi.
(Baca juga: Cowok Lebih Rentan Melakukan Bunuh Diri daripada Cewek? Kok Bisa?)
“Kamu bakal masuk neraka kalau bunuh diri.”
Pikiran tersebut pasti sudah muncul di benak mereka ketika pikiran bunuh diri mulai timbul.
Tapi hal tersebut enggak membuat mereka merasa lebih baik. Memberi tahu bahwa mereka akan masuk neraka akan membuatnya merasa terkucil.
Apa yang harus dilakukan ketika sudah terlanjur mengatakan hal-hal di atas?
Hampiri teman atau kerabat kita yang punya pikiran untuk bunuh diri dan jadilah sosok yang menemaninya. Tanyakan, “Apa yang bisa aku bantu?”
Jika mereka juga enggak yakin bantuan apa yang mereka butuhkan, kita bisa menemani agar mereka enggak merasa sendirian.
Libatkan mereka dalam percakapan dan usahakan untuk selalu mengecek keadaan mereka.
Temani mereka ke terapis bila dibutuhkan, sebab yang mereka perlukan adalah moral support alias dukungan dari orang yang benar-benar care.
Baca penelitian Stacey mengenai pencegahan bunuh diri lainnya di speakingofsuicide.com.
(Baca juga: Hal-hal yang Bisa Kita Katakan untuk Membantu Teman yang Punya Pikiran Bunuh Diri
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR