Penulis senior dalam penelitian tersebut, yang juga profesor epidemiologi genetik di University of Adelaide, Lyle Palmer, menjelaskan bahwa hasil penelitian tersebut menyoroti pentingnya aktivitas fisik sebagai tindakan pencegahan terhadap pengembangan sleep apnea.
"Satu penemuan mengejutkan adalah bahwa tidak hanya aktivitas fisik yang kuat, tetapi sekadar berjalan kaki saja ternyata berkaitan dengan penurunan risiko sleep apnea," ungkapnya seperti dilansir Kompas.com dari Eurekalert.org.
Intensitas olahraga ternyata juga memberikan dampak lebih, lho!
Ditemukan bahwa menambah 20 menit durasi jalan kaki setiap hari, dan meningkatkan olahraga berat hingga delapan menit, cukup untuk menurunkan risiko tersebut menjadi lebih rendah.
Temuan ini enggak tergantung pada faktor risiko sleep apnea lainnya, seperti jenis kelamin, usia, etnis, dan obesitas.
Baca Juga: Sering Terjadi, Ternyata Inilah Penyebab Orang Bisa Meninggal Saat Sedang Tidur!
Jangan Remehkan Sleep Apnea
Selama ini, sleep apnea masih kerap disepelekan.
Padahal, sleep apnea yang enggak diobati berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, dan kondisi serius lainnya.
Bahkan, menurut Palmer, angka anak-anak dan orang dewasa yang mengalami sleep apnea kini terus meningkat.
Oleh karena itu, memahami faktor pelindung yang dapat dimodifikasi menjadi hal yang penting, salah satunya olahraga yang juga bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan.