Waspada Tanda-tanda Stres Ini dan Ketahui Cara Menghilangkannya!

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 19 September 2020 | 14:10 WIB
Drama 'When My Love Blooms' (foto : tvN via Hancinema)

CewekBanget.ID - Tertekan atau stres sebenarnya adalah kondisi yang normal.

Namun, jika stres yang terakumulasi enggak kunjung diatasi, tentu dapat mengganggu kesehatan mental maupun fisik.

Makanya, kita mesti mengenali tanda stres dan cara menghilangkannya agar lebih sehat dan bahagia, girls.

Baca Juga: 4 Olahraga Ini Ampuh Menghilangkan Stres. Harus Dilakukan Teratur!

Stres

Hampir semua orang pernah mengalami stres, yang merupakan reaksi psikologis ketika menghadapi tekanan.

Penyebabnya beragam, bisa dari tuntutan pekerjaan maupun studi, kehilangan pekerjaan atau di-PHK, menghadapi kemacetan setiap hari, kurang tidur, tagihan bulanan, dan sebagainya.

Stres juga tetap bisa menyerang kita meski sedang enggak banyak aktivitas, terlebih jika kondisi emosional enggak stabil.

Dilansir dari Healthline, stres terjadi ketika hormon-hormon tubuh, khususnya adrenalin dan kortisol, melonjak sebagai respon dari ancaman dan tantangan.

Ibarat fenomena gunung es, stres yang enggak dikelola dengan baik malah rentan memicu melakukan banyak kesalahan dan berdampak negatif bagi kesehatan tubuh, antara lain memperburuk mood atau suasana hati, sulit mengontrol emosi, memicu penyakit kronis seperti kanker, sakit paru-paru, hati, gangguan mental dan kecemasan, dan memengaruhi berat badan.

Selain itu, stres juga dapat memicu rambut rontok, menurunkan kadar testosteron dan libido seksual pada laki-laki, gangguan perkembangan janin bagi ibu hamil, merusak gigi dan gusi, menaikkan tekanan darah, stroke, dan serangan jantung, penuaan dini seperti menambah kerutan, melemahkan otot, menurunkan daya penglihatan, hingga melemahkan sistem imun.

Gejala stres yang paling mudah dikenali adalah ketika tubuh akan memberikan sinyal.

Kita bisa memperhatikan 5 tanda berikut ketika stres.

Jantung Berdebar

Gejala stres yang paling mendasar adalah jantung yang berdebar lebih cepat, biasanya dipicu oleh situasi yang mengancam dan enggak terduga.

Sebelum menyimpulkan bahwa hal tersebut terjadi karena gangguan jantung, kita bisa terlebih dahulu mengaitkan dengan keadaan yang tengah dihadapi.

Saat jantung berdebar lebih kencang, akan lebih banyak darah yang terpompa ke organ tubuh lain.

Sulit Tidur

Sullit tidur tak perlu khawatir, konsumsi saja beberapa makanan ini.

Hormon yang bekerja ekstra membuat tubuh sulit untuk mencapai kondisi rileks.

Stres rentan memicu insomnia karena tubuh kita seakan mengaktifkan tombol 'alert' alias berada dalam situasi waspada.

Makanya, stres dapat membuat kita terjaga dan kesulitan tidur di malam hari.

Sulit Konsentrasi dan Mengambil Keputusan

Stres yang terakumulasi dan diabaikan dapat mengganggu konsentrasi.

Ini bisa menyebabkan hilang fokus, sulit menyelesaikan tugas, frustrasi, dan kacau.

Akibatnya, segala hal di sekitar kita seakan berantakan dan membuat situasi tambah memusingkan.

Sakit Kepala

Ilustrasi sakit kepala

Sakit kepala sangat mungkin terjadi ketika stres.

Stres adalah pemicu umum sakit kepala tegang dan migrain, atau bisa juga memicu sakit kepala jenis lain bahkan memperburuk keadaannya.

Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan seperti sakit perut, diare, sembelit, dan mual bisa jadi tanda stres.

Selain itu, stres dapat menyebabkan kejang otot di usus yang terasa nyeri.

Stres dapat memengaruhi pencernaan dan menunda penyerapan nutrisi pada usus.

Peningkatan produksi gas atau sering buang angin juga bisa menjadi gejalanya.

Bahkan stres juga bisa mengubah kebiasaan makan.

Ini karena hormon enggak bekerja seperti biasanya dan bisa ditandai dengan makan berlebihan atau justru enggak nafsu makan.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Mengabaikan Stres Berikan Dampak Buruk Ini Pada Tubuh!

Cara Menghilangkan Stres

stres

Untuk mengatasi stres dan membuat perasaan menjadi lebih baik, hal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi gejala dan tahu penyebabnya.

Membiarkannya berlalu hanya akan memperparah stres jika masalah datang lagi di kemudian hari.

Hal dasar yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan sehat dan olahraga secara teratur.

Kedua hal tersebut dapat memproduksi hormon baik seperti dopamin, yang memicu perbaikan mood serta menimbulkan rasa senang.

Kita bisa mulai dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Selain tetap memberi asupan energi lebih baik, makanan sehat juga membantu mengendalikan stres.

Bersosialisasi juga bisa sedikit meredakan stres karena dengan tetap terhubung dengan orang-orang di sekitar, kita akan merasa mendapat dukungan sekaligus menghilangkan stres.

Dengan tertawa, tubuh melepaskan zat endorfin yang membantu kita merasa lebih baik, menghilangkan cemas, dan mempertahankan pikiran positif. 

Meditasi pun bisa coba dilakukan agar stres enggak terus melanda kita.

Melatih pernapasan adalah cara meditasi paling sederhana yang bisa dilakukan sekalipun kita sedang beraktivitas.

Lakukan meditasi sederhana ini dengan fokus, cari posisi duduk yang nyaman, dan bernapaslah secara teratur.

Relaksasi juga bisa mengurangi gejala stres seperti sakit kepala.

Sisihkan waktu seenggaknya 10 menit setiap hari untuk relaksasi, bisa dengan meditasi, yoga, ikut kelas Tai Chi, atau sekadar latihan pernapasan.

Alternatif lain, kita bisa meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas menyenangkan, seperti mendengarkan musik, menari, berolahraga, membaca buku, atau bermain dengan hewan peliharaan agar tubuh dan pikiran lebih rileks.

Tidur yang cukup juga penting lho, girls!

Stres dapat mengganggu tidur, tetapi kurang tidur juga dapat menghambat kemampuan kita dalam mengatasi stres.

Ketimbang asyik dengan media sosial, percepat jam tidur kita agar tubuh dapat banyak waktu untuk istirahat.

Durasi tidur yang kurang dari tujuh sampai delapan jam sehari membuat tubuh enggak mampu menoleransi stres dengan baik.

Kita juga mungkin butuh meluangkan waktu untuk menjernihkan pikiran sejenak, bisa dengan mengambil cuti untuk liburan ke tempat yang tenang dan santai, atau sekadar menghabiskan waktu bersantai di rumah mengingat situasi pandemi yang masih berlangsung saat ini.

Ini bisa jadi cara untuk memperbarui energi sehingga kita lebih siap menghadapi tugas maupun pekerjaan selanjutnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Ada Tanaman di Dalam Rumah, Salah Satunya Jadi Pereda Stres

Jangan Ragu Minta Bantuan

Tapi pada akhirnya, setiap orang memiliki tingkat ketahanan dan kerentanan stres yang berbeda-beda.

Enggak ada salahnya membicarakan masalah pada keluarga atau teman, dan biarkan mereka membantu kita melewati masa sulit.

Atau, kita bisa berkonsultasi dengan terapis atau psikolog jika merasa enggak mampu mengatasinya sendirian.

Tujuannya agar stres enggak berlarut dan membawa kita ke situasi yang lebih buruk, termasuk depresi dan gangguan kesehatan lainnya.

(*)