7 Makanan Fermentasi Khas Indonesia, Bantu Jaga Kesehatan Pencernaan!

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Rabu, 14 Desember 2022 | 13:40 WIB
Makanan fermentasi khas Indonesia yang baik untuk pencernaan (via Tribun Bali)

Proses fementasi dadiah cukup alami yang disebut dengan ampiang dadiah.

Dalam bahasa Minang, ampiang memiliki arti berdekatan dan dadiah berarti susu yang dikentalkan.

Yang membuat makanan ini berbeda dari yoghurt pada umumnya adalah jenis susu yang digunakan.

Dadiah dibuat dari susu kerbau yang difermentasi dalam batang bambu.

Dari hasil fermentasi itu, dadiah memiliki rasa asam khas seperti yoghurt.

6. Tape Singkong

Tape singkong merupakan camilan fermentasi yang terbuat dari bahan dasar ubi kayu atau singkong, sama seperti peuyeum.

Singkong yang biasa diolah menjadi tapai umumnya adalah singkong manis yang berwarna putih atau kuning. 

Fermentasi biasanya dilakukan di dalam keranjang bumbu yang diberi alas daun pisang dan dilakukan pada suhu ruang selama dua hari. 

Lama waktu fermentasi dipengaruhi oleh kebiasaan dan selera masyarakat setempat. Jika pengin tape lembek, maka waktu fermentasi bisa lebih lama lagi. 

7. Oncom

Makanan unik khas Jawa Barat ini merupakan salah satu makanan yang diolah dengan cara fermentasi. 

Terdapat dua jenis oncom, yaitu oncom merah dan oncom hitam.

Kedua jenis oncom ini dibedakan berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuatnya.

Oncom merah dibuat dari ampas tahu yang kemudian difermentasikan dengan kapang Mucor sp.

Sedangkan oncom hitam dibuat dari ampas kacang tanah yang terkadang dicampur dengan ampas singkong atau tapioca.

Kapang yang terdapat dalam fermentasi oncom adalah Rhizopus oligosporus. Proses fermentasi oncom memerlukan waktu 2-3 hari.

(*)

Baca Juga: Sistem Pencernaan Buruk? Konsumsi 5 Makanan Kaya Prebiotik Ini, Yuk!