Pangeran dan Dua Puluh Pendar Bintang

By Astri Soeparyono, Sabtu, 27 Oktober 2012 | 16:00 WIB
Pangeran dan Dua Puluh Pendar Bintang (Astri Soeparyono)

            Aku nyengir, "Tergila-gila? Aku akan sangat bahagia kalau dia gila beneran."

            "Kamu ini, susah maafin orang ya?"

            "Memang!"

            "Luli, dengar. Sendy itu benar-benar suka sama kamu. Belum pernah aku melihat orang yang mencintai seperti dia."

            "Tentu saja. Kalau ada lagi, kasihan yang dicintainya!"

            Riana menghela napas. Tapi dia belum putus asa.

            "Dia yang terbaik Lul. Walau memang usilnya bukan main."

            "Ah, pokoknya aku benci dia."

            "Uh, kasihan sekali Sendy. Kenapa dia harus memilih kamu."

            "Ah, sudahlah."

            "Tahu enggak sih, kalau akhir-akhir ini, kamu tuh ngejengkelin? Dulu kamu yang paling ngerti aku! Tapi sekarang, kamu selalu membela Sendy! Yang kamu bicarain enggak jauh dari hal lain kecuali dia.

            "Aku cuma kasihan Lul."