Cerita Cewek yang Hamil di Luar Nikah dan Harus Menjadi Ibu di Usia 16 Tahun

By Ifnur Hikmah, Selasa, 8 Mei 2018 | 15:00 WIB
Cerita Cewek yang Hamil di Luar Nikah dan Harus Menjadi Ibu di Usia 16 Tahun (Ifnur Hikmah)

Dengan segala alasan, aku memutuskan kembali ke Jakarta dan tinggal bersama mama. Hidupku kembali berubah. Setelah mama membujukku terus menerus, akhirnya aku mau menikah dengan pacarku itu. Tentunya tanpa dihadiri ayah.

Merasa Enggak Punya Masa Depan

Saat itu aku enggak lagi sanggup berharap untuk masa depan. Masa depan apanya, ijazah SMA saja kami enggak punya. Karena suamiku belum mempunyai pekerjaan, kami terpaksa tinggal di rumah orangtua suamiku.

Ketika itu aku menjalani hidupku dengan pasrah. Tanpa tujuan dan tanpa arah. Sama sekali enggak terbayang bagaimana rumah tangga ini nantinya.

Pasca kelahiran anak kami, pasanganku sepertinya mulai menyadari kalau sebagai kepala rumah tangga setidaknya harus berusaha mencari nafkah.

Tapi tanpa adanya gelar dan keahlian, pekerjaan yang ia dapatkan hanyalah sebagai tukang parkir di sebuah swalayan dekat komplek rumah kami.

Penghasilannya yang enggak seberapa hanya cukup untuk memberi makan kami sehari demi sehari. Sedangkan kebutuhan kami yang lainnya masih ditanggung oleh orangtua.

Di masa-masa sulit itulah aku sadar bahwa tindakan bodohku untuk balas dendam pada kenyataan pahit yang aku alami betul-betul salah.

Alasanku untuk berhubungan seks di usia dini juga merupakan sebuah kekeliruan besar. Itu bukan cinta, tapi pelampiasan. Yang aku dapatkan setelahnya hanya rasa penyesalan yang mendalam.

Saat ini kami tinggal di sebuah kontrakan kecil di Tangerang. Suamiku bekerja serabutan, kadang menjadi kuli bangunan, kadang kala juga menjadi tukang ojek, dan berbagai pekerjaan lainnya.

Aku hanya di rumah, mengurus rumah sekaligus menjaga anakku yang kini sudah duduk di bangku TK.

Remaja & Seks

Faktanya, menurut data yang dilansir dari BKBN tahun 2013, jumlah seks bebas di kalangan remaja usia 10-14 tahun mencapai 4,38%, sedangkan pada usia 14-19, jumlahnya mencapai angka 41,8%.

Kita juga harus waspada pada beberapa bahaya yang bisa timbul karena hubungan seks-pranikah ini, salah satunya adalah virus HIV/AIDS.

Sedihnya, menurut data yang dikeluarkan oleh UNICEF, jumlah kematian remaja yang disebabkan oleh HIV/AIDS di seluruh dunia meningkat sebesar 50% dari tahun tahun 2005 hingga 2012.

Fakta-fakta mengkhawatirkan ini tentu enggak bisa diabaikan. Sebagai remaja, kita harus bisa meminimalisir pergaulan bebas yang marak terjadi belakangan hari ini. Intinya, kita harus lebih berhati-hati, nih.