Pada bulan Juni 207 lalu, sebuah video tindak persekusi viral di media sosial. Dalam video itu, korban PMA dikelilingi oleh belasan orang yang diduga berasal dari ormas tertentu. Korban PMA mendapat perlakuan intimidasi karena dituduh telah mengolok-olok salah satu ormas keagamaan dan pimpinannya melalui postingan medsos.
Fiera menjadi korban persekusi pada tanggal 22 Mei 2017 lalu. Saat sedang berada di dalam mobil bersama anak-anaknya, beberapa orang mendekat dan mengetuk kaca mobil. Karena ketakutan, Fiera menghubungi Kanit intel polisi kota Solok.
Orang-orang tersebut ternyata adalah anggota ormas yang meminta Fiera untuk mengeluarkan pernyataan maaf resmi atas postingan Facebook-nya yang dianggap menghina seorang tokoh ormas.
Setelah kejadian di dalam mobil, Fiera juga menerima teror di media sosial dan kediamannya sendiri.
Nasoem Sulaiman, warga rumah susun Pulogebang membubarkan ibadah kebaktian pada 23 September 2017. Nasoem yang seorang pekerja bangunan, membawa kapak dan gergaji dan mengancam sekelompok anak yang tengah melakukan ibadah.
Dia berteriak-teriak dan mengeluarkan kata-kata SARA dan diskriminatif.
Pengeroyokan yang menimpa pendukung Ahok-Djarot, Widodo, terjadi pada tanggal 6 Januari 2017 malam. Kejadian ini berawal dari aksi adu mulut antara Widodo dan pengeroyoknya pada siang harinya.Salah satu tersangka, Irfan, ditahan setelah menyerahkan diri ke polisi diantar oleh kedua orang tuanya pada tanggal 8 Januari 2017.