CewekBanget.ID - Ketika kita melakukan satu tindakan berulang kali dari waktu ke waktu, kadang kita enggak menyadari bahwa tindakan itu pun menjadi sebuah kebiasaan.
Penelitian tentang otak memberi tahu kita bahwa ketika kita mengulangi suatu perilaku cukup sering, kita mulai melakukannya secara enggak sadar dan otomatis dan di sini, ingatan 'deklaratif' yang sadar menjadi ingatan 'prosedural' yang enggak disadari.
Kedua jenis ingatan ini melibatkan bagian otak yang berbeda.
Baca Juga: 8 Kerugian Ini Akan Kita Rasakan Kalau Minum Air Putih Sebelum Tidur!
Ingatan Deklaratif dan Prosedural
Dilansir Psychology Today, memori deklaratif sadar melibatkan koneksi saraf antara korteks prefrontal dan hipokampus, sedangkan memori prosedural bawah sadar melibatkan striatum dan otak kecil.
Inilah mengapa kita dapat melakukan tindakan kebiasaan tanpa menyadari apa yang sedang kita lakukan.
Hasil penelitian ilmu saraf tersebut pun dapat jadi rujukan kita untuk memperbaiki kebiasaan buruk, lho! Caranya?
Bangun Kesadaran dan Ambil Kendali
Sebuah kebiasaan dilakukan tanpa disadari, jadi langkah pertama untuk menghentikan kebiasaan buruk adalah membawanya ke kesadaran.
Misalnya, kalau kebiasaan buruk kita adalah ngemil berlebihan di malam hari, coba catat berapa banyak camilan yang kita konsumsi dan jumlah kalori yang terkandung di dalamnya untuk secara perlahan menghentikan kebiasaan tersebut.
Kurangi secara bertahap sampai akhirnya kita berhenti sama sekali.
Cobalah terapkan cara ini untuk kebiasaan buruk lainnya yang pengin kita hentikan.
Ganti Kebiasaan Buruk dengan yang Lebih Baik
Menghentikan kebiasaan buruk menjadi lebih mudah jika kita menggantinya dengan alternatif yang lebih positif.
Kebiasaan kita memperkuat identitas kita, misalnya saat kita mulai lebih rajin berolahraga dan itu mengirimkan pesan baru ke otak bahwa kita adalah orang yang sehat, dengan asumsi orang yang sehat enggak bakal terlalu sering bermalas-malasan.
Mengubah kebiasaan sebenarnya mengubah arsitektur otak kita dan mengganti kebiasaan yang enggak diinginkan dengan yang lebih positif dapat membantu mengurangi gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Untuk memulai proses perubahan positif ini pada diri kita sendiri, kita bisa memikirkan kebiasaan yang lebih baik untuk menggantikan kebiasaan buruk lama yang pengin kita singkirkan.
Baca Juga: Kebiasaan Makan Terlalu Cepat Menimbulkan Risiko Bahaya Kesehatan!
Menumpuk Kebiasaan
Untuk membangun kebiasaan yang lebih baik ke dalam hidup, kita dapat menggunakan strategi yang disebut 'menumpuk kebiasaan', yakni menghubungkan perilaku baru dengan sesuatu yang sudah kita lakukan.
Misalnya, kita pengin memulai hari tanpa mendengar berita-berita negatif dan paparan media sosial, jadi kita mulai bermeditasi sebagai gantinya.
Karena setiap hari kita sudah punya kebiasaan minum teh, maka pada suatu pagi kita membawa teh tersebut ke ruangan yang tenang selama beberapa menit untuk melakukan meditasi kesadaran.
Menumpuk kebiasaan satu dengan kebiasaan lainnya membantu kita lebih mudah menjalankan kebiasaan baru, serta memulai hari-hari dengan perasaan lebih terpusat dan tenang.
Gunakan Tanda-Tanda Visual
Kita secara enggak sadar diberi tanda oleh lingkungan untuk memperkuat perilaku kita.
Jika kita pengin mengubah suatu perilaku, mulailah mengubah sinyal tersebut.
Untuk menghentikan kebiasaan buruk, singkirkan godaannya; misalnya, jika kita pengin berhenti makan camilan, ambil permen, keripik, dan kue kering dari meja dapur dan taruh semangkuk buah di sana sebagai gantinya.
Kita juga bisa menggunakan penegasan positif, seperti, "Aku pengin kurus," dan tujuan lainnya.
Kemudian, tempatkan itu di meja, komputer, cermin kamar mandi, atau sudut lainnya yang sering kita lihat.
Baca Juga: Yuk Tiru 7 Hal yang Selalu Dilakukan Orang Sukses Sebelum Tidur!
Bangun Akuntabilitas
Cari dukungan dari orang lain untuk memulai kehidupan baru kita yang lebih baik.
Misalnya, jika kita pengin lebih rajin berolahraga, carilah teman yang juga suka olahraga.
Akuntabilitas adalah sebuah penguat yang bisa membuat banyak orang disiplin menjalani perubahan dalam hidupnya.
Terakhir, saat kita mengambil langkah-langkah ini, bersabarlah dengan diri sendiri, ya.
Dengan mengambil langkah pertama hari ini untuk menghentikan kebiasaan buruk, kita dapat memulai perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik dan memuaskan.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR