Beda Anxiety Attack dan Panic Attack
Anxiety attack terjadi karena ada peristiwa pemicunya seperti ujian, berbicara di hadapan banyak orang, dan sejenisnya.
Sebaliknya, panic attack atau serangan panik terjadi tanpa ada pemicu khusus.
Serangan panik dan kecemasan bisa melibatkan rasa takut, jantung berdebar kencang, pusing, nyeri dada, kesulitan bernapas, dan pikiran irasional.
Namun, kondisi tersebut bisa terjadi jauh lebih parah pada penderita panic attack.
Dalam beberapa situasi yang lebih gawat, orang yang terkena panic attack lebih membutuhkan pertolongan medis ketimbang anxiety attack.
Selain itu, serangan panik bisa terjadi tanpa peringatan, dan enggak ada cara untuk mencegahnya.
Potensi Komplikasi Serius
Respons yang mengarah pada stres dan kecemasan dirancang untuk membantu kita mengatasi situasi sulit yang muncul sementara.
Saat stres dan cemas, tubuh memproduksi hormon adrenalin untuk membantu meghadapi bahaya.
Dalam kondisi normal, tingkat adrenalin dengan cepat kembali ke normal setelah rasa takut menghilang.
Namun, kecemasan yang berlanjut dengan tingkat adrenalin tetap tinggi bisa memicu komplikasi seperti depresi, gangguan kecemasan, dan stres yang sedang berlangsung; seluruhnya telah dikaitkan dengan masalah dengan sistem kekebalan, pencernaan, tidur, dan reproduksi.
Kecemasan berlebihan juga bisa menimbulkan masalah fisik seperti rentan pilek dan infeksi, penyakit jantung tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Baca Juga: Gangguan Kecemasan dan OCD Itu Beda! Harus Tahu Nih Perbedaannya
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR