Fase Menstruasi
Dalam siklus haid atau menstruasi, fase menstruasi menjadi yang pertama dari berbagai fase selanjutnya.
Dalam fase ini, sel telur yang dikeluarkan ovarium dari siklus sebelumnya enggak dibuahi, sehingga kadar estrogen dan progresteron turun.
Setelah itu, rahim meluruhkan lapisan tebal yang sebelumnya disiapkan untuk mendukung kehamilan seandainya sel telur dibuahi; lapisan ini luruh dalam bentuk darah disertai lendir dan jaringan rahim, yang kita ketahui sebagai menstruasi.
Fase menstruasi rata-rata berlangsung selama 3-7 hari, meski sebagian cewek juga mengalami menstruasi lebih dari 7 hari.
Ada beberapa gejala yang biasanya dialami cewek ketika menstruasi, seperti kram perut, nyeri pada payudara, perubahan mood, sakit kepala, dan merasa lemas.
Baca Juga: Tips Biar Lebih Semangat dan Nyaman Berolahraga Saat Menstruasi
Fase Folikuler
Kita sudah tahu apa itu fase folikuler belum, nih?
Fase folikuler atau pra-ovulasi dimulai saat hari pertama haid atau menstruasi, ketika hormon perangsang folikel (FSH) mulai meningkat.
Hipotalamus mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari dan melepas hormon pelepas gonadotropin (GnRH), yang mendorong kelenjar hipofisis untuk menghasilkan peningkatan kadar hormon lutein (LH) dan FSH.
FSH sendiri berfungsi untuk merangsang induk telur agar menghasilkan 5-20 kantong kecil atau folikel, yang mengandung sel telur yang belum matang.
Dalam prosesnya, hanya sel telur paling sehat yang akan matang, kemudian memicu lonjakan estrogen untuk menebalkan lapisan rahim.
Fase folikuler berlangsung selama kira-kira 11-27 hari, tergantung pada siklus bulanan kita, dan rata-rata berlangsung selama 16 hari.
Source | : | Kompas.com,Hellosehat |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR