Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat produksi melatonin, yang mengakibatkan kualitas tidur yang buruk.
4. Mual
Senyawa tertentu dalam teh dapat menyebabkan mual, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah banyak atau saat perut kosong.
Tanin dalam daun teh bertanggung jawab atas rasa pahit dan kering pada teh.
Sifat astringen tanin juga dapat mengiritasi jaringan pencernaan, berpotensi menyebabkan gejala yang enggak nyaman, seperti mual atau sakit perut.
Jumlah teh yang dibutuhkan untuk memiliki efek ini dapat bervariasi tergantung masing-masing individu.
5. Heartburn
Kafein dalam teh dapat menyebabkan heartburn atau memperburuk refluks asam yang sudah ada sebelumnya.
Ini disebabkan oleh kemampuannya untuk mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah dan meningkatkan produksi asam di lambung.
6. Pusing dan sakit kepala
Rutin mengonsumsi kafein dalam jumlah berlebihan dari teh justu bisa menyebabkan rasa pusing hingga sakit kepala kronis, lho!
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sedikitnya 100 mg kafein per hari dapat berkontribusi pada sakit kepala setiap hari, tetapi jumlah pasti yang diperlukan untuk memicu sakit kepala dapat bervariasi berdasarkan individu.
7. Ketergantungan kafein
Kafein adalah stimulan pembentuk kebiasaan, dan asupan teratur dari teh atau sumber lain dapat menyebabkan ketergantungan.
Gejala ketergantungan kafein antar lain: sakit kepala, lekas marah, peningkatan detak jantung, dan kelelahan.
Beberapa penelitian menunjukkan ini bisa dimulai setelah setidaknya 3 hari asupan kafein berturut-turut, dengan peningkatan keparahan dari waktu ke waktu.
(*)
Baca Juga: Terbiasa Minum Teh Setelah Makan? Awas 3 Gangguan Kesehatan Ini!
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR