Biasanya, seseorang menjadi penimbun karena mereka percaya sebuah barang akan berguna atau berharga di masa depan.
Atau mereka merasa ada nilai-nilai kenangan yang unik dan enggak tergantikan dari barang tersebut karena alasan nostalgia.
Misalnya pengingat sebuah momen atau sosok orang yang berharga dalam hidup mereka.
Ada beberapa orang yang mengalami hoarding disorder setelah mengalami trauma kehilangan orang tersayang.
Akhirnya, ia begitu menjaga barang tertentu tapi jadi berdampak pada obsesi terhadap barang-barang lain dalam hidupnya.
Ingat, ini hal yang berbeda banget dari kebiasaan koleksi, ya!
Mengoleksi barang adalah hal yang wajar, kok.
Pasalnya, kita biasanya melakukan hal tersebut dengan kesadaran penuh bahwa koleksi itu membuat kita bahagia dan terpenuhi.
Sedangkan hoarding disorder adalah sebuah situasi yang mengganggu kondisi mental seseorang dan membuatnya terus menimbun barang, bahkan saat ia enggak menyukainya.
Kalau kita atau orang-orang terdekat mengenali gejala hoarding disorder, segera konsultasikan ke ahli untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: 5 Dress Motif Warna Pastel Buat Baju Lebaran 2023 dari Brand Laudya Cynthia Bella!
(*)
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR