"Aku di pihak kamu kok," jawab Tania.
Lingkan berjalan menuju mesin pendingin minuman. Tapi sepertinya Lingkan sengaja berjalan melewati meja tempat Sheira CS berkumpul. Dan entah mengapa, Sheira merasa kalau Lingkan terlalu "membuat-buat" langkahnya untuk memamerkan sepatunya.
"Serius, Ra. Aku juga sebal dengan cara jalan Lingkan yang sok banget itu. Menurut kamu, kalau sepatunya aku rusakin gimana?" Tanya Belinda pada Sheira.
"Senang? Aku bukan hanya senang, aku bakal bahagia."
Sementara itu Lingkan berjalan kembali menuju bangku tempatnya duduk setelah membeli sebuah minuman kaleng.
"Hai, Ling," Belinda berdiri dan menghadang langkah Lingkan saat ia hendak melewati meja Sheira CS.
"Eh?" Lingkan memasang tampang heran saat melihat senyum Belinda.
Belinda mengambil gelas berisi es jeruk miliknya yang masih tersisa setengah, kemudian menumpahkannya tepat ke atas sepatu Lingkan. "Sori Ling, aku enggak sengaja," kata Belinda dengan tampak (sok) merasa bersalah.
"Kamu maunya apa sih?!" Tanya Lingkan dengan suara melengking.
"Aduh Ling," Mona berdiri dari tempatnya duduk kemudian ikut-ikutan menumpahkan bumbu sate yang sudah habis ia makan ke atas sepatu Lingkan. "Hiks...aku enggak sengaja juga," Mona memasang tampang pura-pura menangis.
"Wow, Ling," Sheira berdiri di samping Mona, kemudian menginjak sepatu baru Lingkan. "Sepatu kamu bagus banget," kata Sheira dengan senyum penuh kemenangan.
"KALIAN SEMUA KENAPA SIH?!" teriak Lingkan geram. Ia segera berlari meninggalkan Sheira CS yang tertawa bahagia.
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR