Ledakan di pabrik petasan yang terletak di Kosambi, Tangerang pada Kamis, 26 Oktober 2017 menewaskan lebih dari 40 korban dengan keadaan mengenaskan, yakni hangus terbakar.
Pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses ini mengalami ledakan pada pukul 09.00 pagi, saat karyawan sedang berada di dalamnya.
Berikut kronologis dan informasi yang Cewekbanget.id berhasil kumpulkan dari Kompas.com.
(Baca juga: Hollywood dan Pelecehan Seksual. Kenapa Korban Memilih Diam?)
Kronologis ledakan di pabrik petasan
Ditemukan 47 orang tewas dan 46 orang lain mengalami luka-luka.
Korban tewas sulit dikenali karena keadaan tubuh yang penuh dengan luka bakar.
Korban tewas dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi. Sedangkan korban selamat dilarikan ke RS BUN, RSUD Tangerang, dan RS Mitra Husada.
(Baca juga: Cewek Menabrakkan Diri ke Kereta Akibat Depresi. Lakukan Ini untuk Membantu Teman yang Punya Pikiran Bunuh Diri)
Dulunya hanya gudang
PT Panca Buana Cahaya Sukses bergerak di bidang pembuatan kembang api kawat. Pabrik tersebut baru beroperasi selama dua bulan.
Pemilik pabrik bernama Indra Liyono (40), warga Kalideres, Jakarta Barat. Saat terjadi ledakan, Indra sedang berada di Malaysia.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan bahwa awalnya lokasi tersebut hanya digunakan sebagai tempat penyimpanan alias gudang.
Lalu pada 2015, mereka minta peningkatan jadi manufaktur. Pada 2016 izin industri terbit dan 2017 kembali diperpanjang.
Zaki memastikan pada saat survei penerbitan izin dilakukan, gudang tersebut telah memenuhi persyaratan sebagai lokasi industri.
(Baca juga: 40% Kasus Kekerasan Seksual Dibungkam dan Terhenti di Tengah Jalan. Salah Siapa?)
Pemkot Tangerang menanggung biaya pengobatan
Zaki mengatakan bahwa biaya perawatan para korban akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
Tapi ia belum bisa memastikan berapa dana yang akan ditanggung karena para korban masih menjalani perawatan.
?(Baca juga: Bukan Hanya Korban Bullying Saja yang Menderita, Bystander atau Penonton Juga Bisa Mengalami Trauma)
Penyebab ledakan masih diselidiki
Wakil ketua Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay meminta Kementrian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengusut kasus ledakan di pabrik petasan tersebut.
Saleh berpendapat bahwa kesehatan dan keselamatan kerja di pabrik tersebut enggak benar-benar diperhatikan, sehingga bisa terjadi kecelakaan yang memakan banyak nyawa seperti itu.
Saleh juga menilai seharusnya Kemenaker enggak memberi izin pembangunan gudang petasan di kawasan padat penduduk.
Apalagi di sekitarnya terdapat fasilitas umum seperti sekolah yang seharusnya aman dari potensi kecelakaan seperti itu.
Saat ini baru tiga karyawan yang dimintai keterangan oleh polisi.
Polisi masih menunggu pemilik pabrik kembali ke Indonesia untuk keterangan lebih lanjut.
(Baca juga: Duel Gladiator & Kasus Kekerasan di Sekolah yang Terus Meningkat. Kenapa Ini Bisa Terjadi?)
Penulis | : | Intan Aprilia |
Editor | : | Intan Aprilia |
KOMENTAR