Beberapa waktu lalu, Hollywood dihebohkan dengan keberanian aktris yang akhirnya membuka perlakuan Harvey Weinstein terhadap mereka. Aktris ini bersatu sehingga akhirnya lahirlah gerakan Time’s Up.
Pelecehan seksual di dunia entertainment tidak hanya terjadi di Hollywood. Baru saja, seorang aktor senior Korea, Jo Min Ki, dilaporkan karena melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswa. Sempat mengelak, tapi akhirnya kasus ini menarik perhatian setelah salah seorang aktris rookie yang juga mahasiswa Jo Min Ki di Cheongju University membeberkan pelecehan seksual yang dialaminya.
Dari cerita Song Ha Neul, ternyata kasus ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Cheongju University dan melibatkan aktor pemeran King Taejo di drama Korea Moon Lover tersebut.
(Baca juga: banyak cewek korban perkosaan yang disalahkan. Ini alasan kita tidak boleh melakukan victim blaming)
Dipecat dari jabatan sebagai asisten profesor
Kasus ini berawal dari sebuah postingan Online tanggal 20 Februari pagi yang menyebutkan Jo Min Ki melakukan pelecehan seksual kepada salah seorang mahasiswa selama bertahun-tahun ketika dia menjadi asisten profesor di Cheongju University.
Setelah investigasi, Jo Min Ki dinyatakan bersalah dan dipecat dari pekerjaannya sebagai dosen.
Meskipun postingan tersebut sudah dihapus, perwakilan Cheongju University menyebutkan, “Kami tidak tahu detail soal tuduhan pelecehan seksual ini, tapi kami dilarang untuk memberikan informasi lebih lanjut untuk menjaga privasi mahasiswa kami.
Bagaimanapun, benar kalau ada penalti bagi Jo Min Ki yang diberikan oleh Ministry of Gender Equality dan Board of Director. Penurunan ini akan disahkan kalau tidak hari ini, atau besok.”
(Baca juga: curhat seorang cewek yang pernah diperkosa gebetannya dan didiskriminasi)
Bantahan dari Pihak Agensi
Menanggapi masalah ini, Will Entertainment, agensi yang mewakili Jo Min Ki, membantah berita ini. “Pertama-tama, tuduhan soal pelecehan seksual yang beredar di banyak situs berita dan komunitas online ini hanya rumor. Itu tidak benar kalau dia menerima hukuman akibat pelecehan seksual.
Sejak awal tahun lalu, sudah banyak rumor beredar di sekolah, tapi kami tidak mengkhawatirkannya karena tidak ada korban. Rumor ini akhirnya terdengar oleh BoD Cheongju University ketika ada mahasiswa yang menulis surat kaleng, dan Jo Min Ki menerima ancaman kalau berita ini akan disampaikan ke media.
Jo Min Ki berencana akan mengambil langkah hukum untuk membuktikan dia tidak bersalah, tapi dia ingin melindungi keluarganya. Karena pihak lain terdiri dari mahasiswa, dia meminta pihak kampus untuk melakukan investigasi.
Sebagai profesor, dia merasa menyesal karena terlibat di skandal ini, jadi dia mengajukan pengunduran diri. Pihak kampus bilang kalau pengunduran diri ini akan diproses begitu investigasi selesai, tapi korban dan penulis surat kaleng tidak pernah muncul, jadi pengunduran itu akhirnya diproses.
Setelah investigasi, pihak kampus memutuskan bahwa kata-kata dan tindakan Jo Min Ki tidak pantas untuk kegiatan perkuliahan, sehingga dia diskors selama tiga bulan. Jo Min Ki bertanggung jawab atas masalah ini dan mengajukan surat pengunduran diri.
Ucapan pihak kampus yang menyebutkan dia menerima hukuman karena pelecehan seksual sama sekali tidak benar. Jo Min Ki mundur dari posisinya untuk bertanggung jawab dan refleksi diri, karena ini menyakiti keluarganya. Kami akan mengambil tindakan tegas untuk hal ini.”
(Baca juga: 3 pemahaman salah soal perkosaan dan kenapa selalu perempuan yang disalahkan)
Keberanian Song Ha Neul Mengungkapkan Kebenaran
Menanggapi bantahan ini, Song Ha Neul, salah seorang aktris yang baru saja debut di teater dan juga mahasiswa di Cheongju University, mengungkapkan pengalamannya saat mengalami pelecehan seksual dari Jo Min Ki.
Dari cerita Ha Neul bisa dilihat kalau kasus ini sudah lama diketahui oleh pihak mahasiswa, terutama di Departemen Teater, tempat Jo Min Ki mengajar.
Berikut cerita lengkap Song Ha Neul yang diupload di Facebook.
“Aku aktris rookie yang baru saja debut setelah lulus dari jurusan teater di Cheongju University. Aku mencoba untuk melupakan masa lalu, tapi setelah mendengar ucapan resmi yang menyebutkan Jo Min Ki tidak bersalah, aku tidak bisa lagi menahan marahku.
Apa yang dibilang oleh temanku dan aku, juga oleh mahasiswa lainnya, sudah kami alami selama bertahun-tahun, dan bukan ‘victimless rumor’ atau ‘teori konspirasi yang sengaja kami palsukan.’
Aku tidak bodoh sehingga tidak bisa membedakan mana tindakan menyemangati dan mana yang melecehkan. Hal yang dialami temanku dan aku sendiri jelas-jelas adalah pelecehan seksual.
Aku sangat takut untuk bicara dan sekarang pun aku masih ketakutan, tapi kalau kontroversi ini dibiarkan, akan ada banyak korban lainnya yang hidup dalam ketakutan seperti aku. Itulah mengapa aku mengumpulkan keberanian untuk menulis postingan ini.
(Baca juga: Hollywood dan pelecehan seksual. Kenapa banyak korban memilih diam?)
Di 2013, ketika aku masuk kuliah, senior-senior mengingatkan untuk berhati-hati kepada Professor Jo Min Ki. Tindakannya yang melakukan pelecehan seksual merupakan rahasia umum di departemen kami.
Namun, bagi mahasiswa teater yang ingin menjadi aktris, Profesor Jo Min Ki memegang banyak kekuatan dan tidak ada yang bisa melaporkannya. Dia adalah ‘raja’ di kampus kami karena dia seorang selebriti dan aktor yang sukses.
Profesor Jo Min Ki memiliki officetel (kantor sekaligus tempat tinggal) di dekat kampus. Ketika dia mengajar beberapa kali seminggu, dia selalu memanggil mahasiswa perempuan untuk datang ke officetel itu setiap minggu. Kami tidak bisa menolaknya karena dia bilang akan mendiskusikan akting dan audisi. Jadi, kami pun datang ke sana dan minum bersamanya.
Orang-orang selalu bertanya, kenapa kami tidak menolak atau menghindari situasi ini, tapi jika kami menolak, dia akan terus memanggil kami, atau para senior, dan teman kami. Kami tidak punya pilihan lain. Karena tidak ingin pergi sendiri, kami sering minta ditemani oleh teman. Pergi bersama teman adalah solusi satu-satunya.
Ketika aku dan temanku sampai di officetel, dia meminta kami menginap. Kami bilang akan pulang ke rumah, tapi dia tetap memaksa dan akhirnya menyuruh kami siap-siap untuk tidur. Dia bahkan memberikan kami sikap gigi dan pakaian ganti.
Aku dan temanku pergi ke kamar mandi dan tidak tahu apa yang harus kami lakukan. Kami menutup pintu dan memastikan dia tidak bisa mendengar kami. Kami tidak tahu cara kabur dari situasi ini. Ketika kami keluar dari kamar mandi, Profesor Jo Min Ki mendorong kami ke tempat tidur. Kami menolak tapi dia begitu kuat.
Dia lalu menindihku dan bilang, ‘ini mahal’ sambil mengusapkan lotion ke wajahku. Aku merasa tidak berdaya dan tidak bersuara apa-apa karena otakku mendadak kosong. Setelah itu, dia berbaring di antara aku dan temanku. Dia mengusap lengan kami, memandangi wajah kami, dan merangkul pinggang kami. Aku menggigil setiap kali dia melakukan itu, tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku tetap terjaga, menunggu dia hingga tertidur. Aku bernapas pelan agar dia tidak terbangun. Menjelang pagi, aku dan temanku diam-diam meninggalkan officetel itu dan pulang ke rumah. Aku tidak bisa tidur malam itu.
(Baca juga: 7 seleb Korea yang pernah mengalami pelecehan seksual)
Suatu waktu, Profesor Jo Min Ki kembali memanggilku untuk ke officetel dia, jadi aku pergi dengan pacarku. Karena pacarku punya toleransi rendah terhadap alkohol, dia langsung ketiduran. Aku takut akan terjadi sesuatu dan tidak ada yang bisa menolongku. Profesor Jo Min Ki mulai bicara soal hubungan seksualku dengan pacarku, bertanya ‘bagaimana rasanya?’ dan ‘berapa kali kalian melakukannya seminggu?’ Aku merasa malu dan hanya bisa memaksakan diri untuk tertawa.
Aku mengingatkan diriku untuk tidak mabuk. Setelah beberapa saat, Profesor Jo Min Ki mulai mabuk dan bersiap-siap tidur. Aku mencoba membangunkan pacarku, tapi dia tidak bisa bangun. Profesor Jo Min Ki memintaku untuk menghampirinya di tempat tidur dan menyentuh dadaku. Ketika aku kaget, dia hanya tertawa dan bilang, ‘jauh lebih kecil dibanding pikiranku.’ Aku sangat marah dan menarik pacarku keluar dari sana. Ketika aku bertemu Profesor Jo Min ke besoknya di kampus, dia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
Bahkan setelah itu, seniorku dan aku masih sering dipanggil berkali-kali. Profesor Jo Min Ki memaksa kami mabuk, dan salah satu seniorku sampai mabuk sehingga tidak sadarkan diri. Dia dibawa ke tempat tidur dan menyuruh kami pergi. Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi jadi aku menariknya paksa keluar dari sana. Sejak saat itu, Profesor Jo Min Ki sering menyudutkanku dan mencoba mempermalukanku di depan kelas.
(Baca juga: Banyak korban pelecehan seksual yang tidak berdaya sehingga butuh waktu lama untuk terungkap)
Setiap kali orang di departemen kami makan malam di luar, dia pasti akan mengganggu mahasiswa di sebelahnya, menyentuh paha, punggung, dan wajah.
Di 2014, ketika mahasiswa di departemen kami pergi karaokeran, Profesor Jo Min Ki menyebutkan kalau dia hanya memeluk mereka untuk menyemangati. Namun, dia menyuruh mahasiswi untuk menari dan menyentuh dadanya.
Kami mengawasinya tapi dia bersikap ini bukan masalah besar. Salah seorang mahasiswa sedang duduk ketika dia tiba-tiba menyentuh kakinya dan mengangkat kaosnya. Dia bahkan mendorong mahasiswi lain hingga terdesak ke dinding dan melakukan gerakan yang seksual.
Kami umumnya berusia 21 dan 22 tahun. Kami tidak bisa membiarkan ini lagi jadi kami pergi ke kamar mandi dan menelepon salah seorang senior. Kami baru bisa pergi setelah senior datang. Namun, ketika mengucapkan selamat tinggal, dia meraih wajahku dan mencium bibirku.
Profesor Jo Min Ki sudah banyak melakukan tindakan pelecehan kepada siswa dan dia pun melakukan banyak hal kepada orang lain. Setiap kali aku mencoba menceritakan masalah ini, mereka membuatku seolah-olah ini salahku.
Namun sekarang aku tahu ini bukan salahku. Temanku sudah mengalami banyak luka dan tidak seharusnya disalahkan. Korban tidak seharusnya tinggal diam, dan pelaku tidak seharusnya dilindungi.”
(Baca juga: Larry Nassar dihukum 175 tahun karena kekerasan seksual terhadap anak. Ini 5 hal yang bisa dipelajari)
Jo Min Ki sendiri akhirnya mundur dari drama yang akan dibintanginya. Dan kasus ini membuka mata kita kalau di balik sisi gemerlap industri entertainment, ada tindakan seperti ini.
Sebelumnya, aktor senior Jo Deok Jae dilaporkan karena melakukan pelecehan seksual ketika syuting. Ironisnya, dia membantah sudah melakukannya, sekalipun pengadilan menyatakannya bersalah dan dihukum satu tahun penjara dengan dua tahun percobaan, dan 40 jam konseling di Oktober 2017.
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR