Sejak Tahun 2007, 11 Murid Meninggal Karena UN. Depresi Lalu Bunuh Diri Penyebab Terbanyak

By Aisha Ria Ginanti, Kamis, 1 Maret 2018 | 23:30 WIB
Sejak Tahun 2007, 11 Murid Meninggal Karena UN. Depresi Lalu Bunuh Diri Penyebab Terbanyak (Aisha Ria Ginanti)

Leony Alvionita (14) siswi SMP Negeri 1 Tabanan, Bali, meninggal dengan mencekik lehernya menggunakan dasi seragam sekolah. Dia merasa depresi setelah mengerjakan soal matematika.

Meninggal karena depresi dan sakit

2007

Imam Rizki Yuliantoro, murid SMPN 29 Semarang meninggal setelah ikut UN matematika. Dia punya sakit jantung dan sesak napas yang kambuh karena mengalami stres berat saat UN.

2008

Arin Triyani (15), siswi SMPN 2 Geger, Madiun, Jawa Timur, tiba-tiba pingsan setelah selesai mengerjakan soal UN IPA, kemudian dinyatakan meninggal karena sakit jantung.

2010

Nur Hayati, siswa SMK Budi Utomo, Cilacap, Jawa Tengah, tiba-tiba lemas, pingsan kemudian meninggal dunia, ketika sedang mengerjakan soal UN matematika.

Maraknya kasus murid bunuh diri karena depresi mengahadapi UN membuat pelaksanaan UN banyak dikecam.

UN menjadi syarat kelulusan, pertama kali diterapkan tahun 2005 saat pemerintahan SBY oleh Menteri Pendidikan Nasional saat itu, Bambang Sudibyo. Selanjutnya UN terus jadi kontroversi.

Menurut aktivis pendidikan Indonesia sekaligus mantan mantan Direktur Institute for Education Reform Universitas Paramadina (alm) Utomo Dananjaya, metode penilaian UN sebelum tahun 2015 itu sudah usang dan hanya berdampak berat secara psikologis bagi para siswa.