CewekBanget.ID - Pernah mengalami atau menyaksikan fenomena tidur sambil berjalan?
Fenomena tidur sambil berjalan biasa disebut dengan sleepwalking ya, girls.
Umumnya, hal ini ditemui pada anak-anak dan meski enggak terlalu berbahaya, kebiasaan ini akan menyebabkan cedera atau bahkan kecelakaan jika berlangsung cukup lama.
Ada sejumlah pertanda yang harus dikenali dari sleepwalking dan cara mengantisipasinya.
Sleepwalking
Sleepwalking dalam istilah medis disebut sebagai somnambulisme.
Enggak ada aturan baku yang mengukur bagaimana perilaku sleepwalking ini terjadi.
Jadi beberapa sleepwalker mungkin hanya akan duduk di tempat tidur dan menggerakkan kaki seperti sedang berjalan.
Ada juga yang benar-benar bangun dan melakukan aktivitas, seperti berpakaian, membuka pakaian, makan, atau mengemudi.
Ketika sleepwalking, orang-orang berjalan atau melakukan gerakan lain yang tampaknya memiliki tujuan.
Baca Juga: Selain Insomnia, Ini 5 Gangguan Tidur Lain yang Wajib Kita Tahu!
Berjalan saat tidur terjadi ketika seseorang dalam keadaan terjaga parsial dari siklus tidur nyenyak.
Berjalan sambil tidur biasanya terjadi sekitar satu atau dua jam setelah tidur dan dapat berlangsung dari satu hingga 30 menit.
Bagian yang membuat sebagian orang ketakutan adalah orang yang berjalan sambil tidur memiliki mata terbuka dengan ekspresi wajah kosong, selain itu kita kerap kesulitan untuk membangunkan mereka.
Tetapi ketika mereka bangun, mereka enggak ingat apa-apa tentang perilaku sleepwalking tersebut.
Penyebab Tidur Sambil Berjalan
Enggak jelas penyebab pasti dari sleepwalking, namun fenomena ini diyakani terjadi karena otak mengalami kesulitan dalam mengatur siklus tidur dan bangun.
Pada anak-anak, sleepwalking sering dikaitkan dengan mengompol saat tidur dan biasanya kejadian ini akan hilang jauh sebelum mereka dewasa.
Ketika sleepwalking berlangsung hingga dewasa atau dimulai di kemudian hari, mungkin ada penyebab mendasar lainnya.
Pemicu utama adalah stres, seperti stres fisik atau psikologis yang ekstrem, kurang tidur, lingkungan tidur yang bising, maupun perjalanan yang melelahkan dapat menyebabkan orang dewasa mulai tidur sambil berjalan, serta sleep apnea atau resep obat tidur.
Jika kita mengalami gejala sleepwalking atau perilaku abnormal lainnya yang timbul dari tidur, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencari penyebabnya.
Setelah penyebab yang mendasari diidentifikasi dan diobati, kebiasaan tidur sambil berjalan sering kali menghilang.
Baca Juga: Yuk Rajin Olahraga Supaya Kualitas Tidur Menjadi Lebih Baik!
Cara Mengatasinya
Sleepwalking dapat menyebabkan kurang tidur dan cedera.
Cedera bisa disebabkan benturan saat sleepwalker sedang tidur sambil berjalan. Bisa menabrak pintu atau benda lain yang lebih parah.
Jadi sebaiknya diskusikan bersama dokter atau spesialis tidur untuk penanganan lebih lanjut.
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu memastikan keamanan orang yang sedang mengalami sleepwalking.
Untuk mengatasi dan mengantisipasi gerakan tidur enggak normal, patuhi jadwal tidur normal, jangan kurang tidur, hindari minum obat tidur yang enggak perlu, hindari alkohol atau kafein sebelum tidur, serta pastikan ruangan tenang dan gelap.
Sedangkan untuk mencegah cedera, kunci semua pintu dan jendela, singkirkan benda yang bisa pecah dari sekitar tempat tidur, singkirkan kunci mobil, jauhkan pisau dan senjata tajam lainnya, pastikan anak-anak atau orang dengan sleepwalking tidur di ranjang atas, dan singkirkan apa pun yang dapat membuat seseorang tersandung.
Dalam kasus di mana seseorang memiliki riwayat menyakiti dirinya sendiri atau orang lain, berkonsultasi dengan spesialis tidur sangat diperlukan.
Kadang-kadang, dokter spesialis pengobatan tidur akan meresepkan obat tertentu untuk memanipulasi siklus tidur orang yang mengalami sleepwalking dan mencegah gerakan abnormal mereka.
Reaksi kita saat melihat orang yang tidur sambil berjalan adalah membangungkannya.
Nah, sebaiknya kita berbicara dengan suara pelan dan menggunakan sedikit sentuhan untuk mengarahkan mereka kembali ke tempat tidur.
Jika kita mencoba membangunkan mereka dengan cara yang keras dan kasar, mereka mungkin akan terbangun dengan bingung atau takut.
(*)
Baca Juga: Sering Gampang Ketiduran Tiba-tiba? Awas Kena Sleep Deficiency!
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR