"Salah ngasih kado? Maksudmu apa, sih? Memangnya kado itu buat siapa?"
"Kado itu.... Kado itu.... Aku tak bisa menjelaskannya sekarang. Jangan dibuka ya," Aldo memelas.
"Kenapa? Memangnya isi kado itu apa? Bom? Kamu teroris?" Aku memborong pertanyaan.
"Isi kado itu bukan bom, Ra. And I'm not terrorist," Aldo mengutip salah satu kalimat dari film India favoritnya. "Besok aku akan menjelaskannya. Aku janji."
"Enggak, Do. Aku butuh penjelasannya sekarang."
"Ayolah, Ra...." Aldo memelas.
"Oke. Besok jelaskan padaku sejelas-jelasnya!"
"Pasti. Makasih, Ra. Sekarang kamu tidur ya. Sudah malam."
"Iya."
"Good night...."
Klik! Sambungan telepon pun terputus. Namun aku tidak bisa tidur. Mataku sulit sekali terpejam. Aku terus memelototi kado mungil Aldo yang kusimpan di samping tempat tidurku.
Cantik yang Berkesadaran, ParagonCorp Ajak Beauty Enthusiast Terapkan Conscious Beauty Lewat Beauty Science Tech 2024
Penulis | : | Astri Soeparyono |
Editor | : | Astri Soeparyono |
KOMENTAR